MEMAHAMI LEBIH DALAM PENGERTIAN ANIMASI 3D
Animasi 3D adalah hal yang sering kita dengar di dunia animasi. Sayangnya tidak semua dari kita yang benar-benar memahami pengertian dari animasi 3D. Oleh karena itu, di artikel kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai pengertian animasi 3D.
Pengertian Animasi 3D
Animasi 3D merupakan penciptaan gambar bergerak dalam ruang digital 3 dimensi. Hal ini dilakukan dengan membuat frame yang mensimulasikan masing-masing gambar, difilmkan dengan kamera virtual, dan output-nya berupa video yang sudah di-rendering atau Realtime, jika tujuannya untuk membuat game. Animasi 3D biasanya ditampilkan dengan kecepatan lebih dari 24 frame per detik.
Konsep animasi 3D sendiri adalah sebuah model yang memiliki bentuk, volume, dan ruang. Animasi 3D merupakan jantung dari game dan virtual reality, tetapi biasanya animasi 3D juga digunakan dalam presentasi grafis untuk menambahkan efek visual ataupun film.
Kesimpulan :
3 Dimensi merupakan bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. 3 Dimensi atau juga biasa di sebut 3D, biasanya digunakan dalam pengerjaan grafis. Grafik 3 Dimensi merupakan teknik penggambaran yang berpatokan kepada titik koordinat sumbu x (datar), sumbu y (tegak), dan sumbu z (miring).
Konsep Dasar Pemodelan 3D
Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Biasanya proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer.
Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling) (Nalwan, 1998). Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.
Gambar 1. Proses pemodelan 3D
Tujuan dan fungsi dari masing-masing bagian tersebut adalah proses yang akan dijelaskan sebagai berikut:
- Motion Capture/Model 2D, adalah langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan dibangun dalam bentuk 3D. Penekanannya adalah obyek berupa gambar wajah yang sudah dibentuk intensitas warna tiap pixelnya dengan metode Image Adjustment Brightness/Contrast, Image Color Balance, Layer Multiply, dan tampilan Convert Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini proses penentuan obyek 2D memiliki pengertian bahwa obyek 2D yang akan dibentuk merupakan dasar pemodelan 3D. Keseluruhan obyek 2D dapat dimasukkan dengan jumlah lebih dari satu, model yang akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan.Pada tahap pemodelan 3D, pemodelan yang dimaksud dilakukan secara manual. Dengan basis obyek 2D yang sudah ditentukan sebagai acuan.
- Dasar Metode Modeling 3D, Merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang polygon. Bila hanya menggunakan sedikit polygon, maka object yang didapat akan terbag sejumlah pecahan polygon. Sedangkan Modeling dengan NURBS (Non-Uniform Rational Bezier Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun sebuah model organik. Kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik (verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.
Gambar 2. Titik kontrol untuk nurbs
- Proses Rendering, Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi sebuah render adalah 720 x 576 pixels. Bagian rendering yang sering digunakan:
- Field Rendering, Field rendering sering digunakan untuk mengurangi strobing effect yang disebabkan gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video
- Shader, Shader adalah sebuah tambahan yang digunakan dalam 3D software tertentu dalam proses special rendering. Biasanya shader diperlukan untuk memenuhi kebutuhan special effect tertentu seperti lighting effects, atmosphere, fog dan sebagainya.
- Texturing, Proses texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah materi obyek dari segi tekstur. Untuk materi sebuah object bisa digunakan aplikasi properti tertentu seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa digunakan untuk meng-create berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.
- Image dan Display, Adalah hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasanya obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar untuk kebutuhan koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang dimasukkan pada tahap teksturing pemodelan. Output images memiliki Resolusi tinggi berkisar Full 1280/Screen berupa file dengan JPEG,TIFF,dll. Dalam tahap display, menampilkan sebuah bacth Render, yaitu pemodelan yang dibangun, dilihat, dijalankan dengan tool animasi. Selanjutnya dianalisa apakah model yang dibangun sudah sesuai tujuan. Output dari Display ini adalah berupa *.Avi, dengan Resolusi maksimal Full 1280/Screen dan file *.JPEG.
Pengertian Vertex, Edge, Face, Normal pada Objek 3 Dimensi
Komponen dasar pada objek 3D (3 dimensi) umumnya mencakup pada vertex, edge, face, dan normal. Karena semua komponen tadi lah yang membentuk suatu objek tiga dimensi. Selain itu untuk menentukan posisi atau lokasi suatu objek 3D juga karena adanya kordinat x, y, dan z.
Di software 3D umumnya ada beberapa tipe objek, seperti polygon, NURBS, metaball dan lainnya. Namun yang umum ada di semua aplikasi 3D adalah polygon.
Polygon itu sendiri umumnya terdiri dari vertex, edge, dan face. Untuk lebih jelas apa itu polygon.
Vertex adalah titik-titik yang dihubungkan dengan edge, dan merupakan komponen paling dasar dari objek 3 dimensi. Untuk memanipulasi posisi vertex dapat dilakukan dengan mengganti nilai kordinat x, y, dan z pada vertex tersebut. Contoh vertex pada objek polygon:
Gambar 3. Vertex
Edge adalah garis yang menghubungkan lebih dari dua vertex(titik). Contoh edge pada objek polygon:
Gambar 4. Edge
Face adalah sebuah permukaan yang dibentuk oleh minimal 3 edges (tris) yang tertutup. Contoh face pada objek polygon:
Gambar 5. Face
Pengertian Objek 3D: Normal
Normal digambarkan dengan sebuah vector yang tegaklurus dengan permukaan sebuah face. Normal ini biasanya akan menentukan sisi mana yang akan dimasukan kedalam kalkulasi proses render, atau dalam beberapa hal, normal suatu face juga salah satu elemen penting dalam kalkulasi simulasi dynamic. Kalau normal arahnya terbalik, biasanya suka ada warna hitam pada sekeliling edges dari face tersebut. Dan dalam proses simulasi dynamic, juga sering bermasalah karena arah normal biasanya menentukan kalkulasi berbenturan antar objek yang disimulasikan.
Gambar 6. Normal
Selain itu ada lagi salah satu komponen yang disebut kordinat UV. Kordinat UV ini biasanya digunakan untuk memberikan suatu tekstur atau gambar pada sisi face yang dituju. Jadi biasanya setelah selesai membuat objek 3D, objek tadi akan melalui proses unwrapping, untuk kemudian di atur UV kordinatnya.
Read Users' Comments (0)